Pelaksanaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DPW Hidayatullah Provinsi Riau di Pekanbaru yang berlangsung tanggal 29-30 Januari 2022 dibuka secara resmi oleh Gubernur Riau yang diwakili asisten satu bidang pemerintahan Drs. H. Masrul Kasmy MS.i.
Dalam sambutannya Gubernur Riau mengapresiasi kiprah Hidayatullah di bidang pendidikan, dakwah, sosial, ekonomi, kesehatan, dan lain-lain, baik secara nasional maupun di provinsi Riau.
“Kita harapkan peran Hidayatullah sebagai ormas Islam dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Provinsi Riau,” ungkapnya.
Acara pembukaan Rakerwil ini dihadiri juga oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag, Kabag Humas Polda Riau, Ketua FKUB Riau, Ketua MUI Riau, pengurus DPW Hidayatullah Riau, pengurus Dewan Murobbi Wilayah Hidayatullah Riau, seluruh pengurus DPD Hidayatullah se Provinsi Riau, serta sejumlah tamu undangan.
Usai acara pembukaan Rakerwil, dilanjutkan dengan Seminar Peradaban Islam dengan tema: Membangun Masyarakat Madani Menuju Riau Bermartabat. Dr. H. Saidul Amin. MA, (Rektor Universitas Muhammadiyah Riau) sebagai pembicara pertama dalam memaparkan kunci keberhasilan Hidayatullah dalam membangun peradaban Islam.
“Ada tiga hal penting yang dilakukan Hidayatullah dalam membangun peradaban Islam, yaitu pertama: memahami nas (ma’rifatun nushus), kedua: memahami realitas (ma’rifatul waqi’), dan ketiga: penerapan nas dalam realitas (tanzilun nushus),” paparnya.
Selain itu, menurut Saidul Amin, Hidayatullah konsisten dengan manhaj gerakannya yang menjadikan akidah tauhid sebagai landasan utama. Beliau juga berharap Hidayatullah semakin maju dan berkembang menjadi ormas besar ketiga setelah NU dan Muhammadiyah.
Narasumber kedua, Dr. H. Nashirul Haq, Lc, MA (Ketua Umum DPP Hidayatullah) memaparkan makna dan hakikat peradaban Islam serta manhaj dan kerangka dasar membangun peradaban agung yang pernah diwujudkan oleh Rasulullah saw 14 abad silam.
“Karenanya Hidayatullah mengusung visi Membangun Peradaban Islam yang berarti manifetasi iman dalam seluruh aspek kehidupan,” ujarnya di awal pemaparan.
“Puncak kejayaan Peradaban Islam terwujud di masa Rasulullah saw karena pada saat itulah nilai-nilai iman termanifestasi dalam seluruh aspek kehidupan secara totalitas (kaffah). Maka untuk mewujudkannya di zaman ini haruslah merujuk ke manhaj nabawi, yaitu metode yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw,” tegas Nashirul.
Nashirul juga menjelaskan bahwa peradaban Islam terbangun melalui gerakan dakwah sebagai misi kerasulan Muhammad saw. Itulah sebabnya Hidayatullah menjadikannya sebagai mainstream atau arus utama gerakan Hidayatullah.
Selanjut Nashirul menguraikan 5 surah pertama berdasarkan tartib nuzul sebagai kerangka dasar membangun peradaban Islam. Lima surah yang dimaksud yaitu al Alaq (landasan tauhid), al Qalam (fikrah dan akhlak Qur’ani), al Muzzammil (aspek ibadah dan pembinaan spiritual), al Muddatsir (tanggung jawab dakwah dan transformasi sosial) dan al Fatihah (Ajaran Islam yang sempurna sebagai sistem kehidupan atau manhajul hayat).
Di akhir pemaparannya, Ketua Umum DPP itu menegaskan; “Kunci sukses Nabi saw dalam mengemban misi dakwah ada dua yaitu, pertama: berlandaskan bashirah yang berarti hujjah, ilmu dan keyakinan. Inilah yang disebut manhaj. Kedua, kepemimpinan, artinya dakwah harus dilakukan secara kolektif dan terorganisir”.*
Sumber: Hidayatullah.or.id